Contoh Makalah Company Profil Bandara



MAKALAH
TENTANG COMPANY PROFILE
(BANDAR UDARA SUPADIO PONTIANAK)




NAMA    :        BAGUS HIDAYATULLAH
NIM        :        18003656
KELAS   :        G/TU/II


AKADEMI MANAJEMEN ADMINITRASI YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020









KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb                                                                                                

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan makalah ini tanpa ada suatu halangan apapun dan dapat dipertanggung jawabkan.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di dunia dan di akhirat.
Makalah inidi susun sesuai dengan mata kuliah yang bersumber dari berbagai kajian pustaka tentang company profile (bandar udara Supadio Pontianak). Dengan demikian, semua pihak secara aktif dalam membentuk untuk mengembangkan ide – idenya dari hasil kajian pustaka.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.      Ayah dan Ibu tercinta di rumah yang selalu memberi dukungan dan do’a sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
2.      Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb


                        25 Februari 2019        

                                                                                                Tim Penyusun,         





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... I
DAFTAR ISI.................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Bandar Udara Supadio................................................................... 3
B. Maskapai Penerbangan dan Tujuan............................................................. 5
C. Statistik........................................................................................................ 6
D. Traffic………………………………………………………………………7
D. Insiden di Bandar Udara Supadio   ............................................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Bandara ini awalnya dibangun pada tahun 1940-an dan sebelumnya dinamai sebagai Bandara Sei Durian. Setelah mendapat persetujuan dengan Kesultanan Pontianak, Kesultanan Pontianak memutuskan untuk menyerahkan beberapa tanah untuk digunakan pemerintah kolonial Belanda dalam membangun lapangan terbang. Pemerintah Belanda mulai melakukan penelitian di sekitar wilayah Sei Durian untuk memutuskan di mana membangun landasan udara. Akhirnya, Belanda memutuskan untuk membangun lapangan terbang di Sei Durian karena pertimbangan faktor-faktor strategis pertahanan. Pada waktu itu, pemerintah Belanda terlibat dalam Perang Dunia II melawan Kekaisaran Jepang.
Sayangnya, sebelum pembangunan landasan terbang dimulai, pemerintah kolonial Belanda menyerah kepada Pemerintah Jepang. Selama pendudukan Jepang, pemerintah militer Jepang memutuskan untuk melanjutkan membangun landasan terbang, mengingat kepentingan strategisnya. Jepang menempatkan beberapa pesawat militernya di Sei Durian selama perang. Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, landasan udara direbut kembali oleh pemerintah kolonial Belanda, sebelum akhirnya diambil alih oleh pemerintah Indonesia yang baru. Sepanjang tahun, pemerintah Indonesia mengembangkan bandara, menghasilkan keadaan sekarang.
Pada puncak Konfrontasi Indonesia-Malaysia, beberapa pesawat Angkatan Udara Indonesia ditempatkan di Bandara Sei Durian, karena kedekatannya dengan Malaysia dalam perkembangan selanjutnya, sejarah Sungai Durian Airbase telah mengalami banyak proses perubahan, mulai dari dari perubahan status atau tipe pangkalan angkatan udara atau perubahan nama perubahan. Setelah permusuhan berhenti, pangkalan udara ditingkatkan dari Airbase Tipe C menjadi Airbase Tipe B. Saat ini, Bandara Supadio menampung Skuadron Udara 1 dari Angkatan Udara Indonesia, yang terdiri atas armada Hawk 109/209.
Pada 1980-an, bandara berganti nama menjadi Bandara Supadio. Pada 1970-an, penerbangan internasional pertama ke Kuching di Sarawak, negara tetangga, dimulai, dioperasikan oleh Merpati Nusantara Airlines. Pada 1980-an, penerbangan ke Singapura dimulai, dioperasikan oleh Garuda Indonesia. Pada akhir Oktober 1989, Malaysia Airlines juga memulai penerbangan ke Pontianak dari Kuching



BAB I
PEMBAHASAN

BANDAR UDARA SUPADIO


Gambar: Bandar Udara Supadio Pontianak


Gambar: Kalimantan Ragion in Indonesia










LOKASI BANDAR UDARA DI INDONESI

Informasi
Jenis Bandara
Publik/ militer
Pemilik
Pemerintah
Pengelola
PT Angkasa Pura II
Melayani
Pontianak
Lokasi
Kabupaten Kuburaya, Kalimatan Barat, Indonesia
Ketinggian MDPL
10 Kaki (3 m)
Koordinat
00°09′02″S 109°24′14″E
Situs Web
Supadio-airport.co.id

Landas Pacu

Arah
Panjang
Permukaan


Ft
M

015/33
8.202
2.500
Aspal




 

A.     Sejarah bandar udara Supadio
Bandar udara Supadio awalnya dibangun pada awal tahun 1940-an sebagai Bandar Udara Sungai Durian. Pada tahun 1980-an, Bandar udara ini dinamai kembali sebagai Bandar Udara Supadio. Sejak 1989, rute internasional dibuka dari Bandar Udara Supadio ke Bandar Udara Internasional Kuching. Letak Bandar udara yang berdekatan dengan negara tetangga seperti Singapur, Malaysia, Thailan. Dan Bandara Supadio menjadi Bandara International yang membuka jalur penerbangan Singapur Pontianak dan Malaysia-Pontianak. Bandara Internasional Supadio (Bahasa Indonesia: Bandar Udara Internasional Supadio) (IATA: PNK, ICAO: WIOO), sebelumnya dikenal sebagai Bandara Sei Durian atau Bandara Sungai Durian, adalah bandara internasional yang terletak 17 km dari Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia. Bandara ini dikelola oleh PT. Angkasa Pura II, dan membutuhkan waktu 528 ha. Bandara ini berfungsi sebagai titik masuk utama ke Kalimantan Barat. Bandara ini melayani penerbangan domestik ke dan dari beberapa kota di Indonesia dan beberapa penerbangan terbatas ke Kuching dan Kuala Lumpur di negara tetangga Malaysia. Nama bandara ini berasal dari Letnan Kolonel Supadio, seorang perwira Angkatan Udara Indonesia yang melayani Pangkowilud II Banjarmasin, yang mengawasi Sungai Durian Airbase (nama bandara sebelumnya). Letnan Kolonel Supadio meninggal dalam kecelakaan pesawat dengan Kolonel (PNB) Nurtanio di Bandung pada tahun 1966. Wilayah bandara dan landasan pacu juga digunakan bersama dengan Supadio Airbase, pangkalan udara Tipe B TNI-AU (Angkatan Udara Indonesia). Ini berfungsi sebagai markas Skuadron Udara 1 dari Angkatan Udara Indonesia, yang terdiri dari armada 18 Hawk 109/209. Bandara sebelumnya menderita kelebihan kapasitas. Renovasi besar antara 2014 dan 2017 secara dramatis meningkatkan kapasitas bandara, yang melibatkan pembangunan terminal yang lebih besar dan lebih luas. Setelah renovasi, bandara sekarang memiliki empat jembatan jet dan mampu menampung 3,8 juta penumpang setiap tahun. Renovasi meliputi pelebaran dan perluasan landasan pacu hingga 2.500 meter, membangun menara pengawas lalu lintas udara yang baru dan lebih tinggi, serta pelebaran apron bandara untuk mengakomodasi lebih banyak pesawat yang lebih besar.
Adapun bangunan terminal baru dengan landasan pacunya yang lebih panjang dan lebar, agar menjadi bandara kelas dunia. Pada 2012 tender untuk pelapisan landasan pacu sepanjang 2.250 meter telah dilakukan dan pada awal 2013 pelapisan akan dilakukan. Proyek tahun jamak untuk memperluas landasan pacu menjadi 2.500 meter juga mulai pada tahun 2013. Sebelumnya, pada 2010-2011 landasan pacu telah diperlebar dari 30 meter menjadi 45 meter dan penambahan landasan pacu baru dengan panjang 3.500 meter x 60 Meter.
Semenjak berdirinya, Bandara Supadio telah mengalami beberapa peningkatan pelayanan setiap tahunnya, khususnya dengan bertambahnya fasilitas yang ada seperti wc yang bersih, conter cek in yang bertambah hingga 40, ruang tunggu yang nyaman serta dilengkapi oleh wi-fi gratis dan landasan pacu di Bandara Internasional Supadio membuat panjang totalnya mencapai 2.600. Ditingkatkan sepanjang 350 meter dari yang sebelumnya 2.250 meter. Dengan itu maka bisa meningkatkan pergerakan pesawat dan jumlah penumpang yang ada. "Kami juga cukup berbahagia sebab tahun lalu saja jumlah penumpang bisa kami layanani sebesar 4,2 juta orang, ujar Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y Agussalam.
Jumlah tersebut menurutnya merupakan salah satu pertumbuhan penumpang tertinggi yang dikelola Angkasa Pura II. Apalagi dengan bertambahnya landasan pacu, tentu semakin meningkatkan pertumbuhan penumpang. Dengan pertambahan panjang landasan pacu ini nantinya dapat membuat bandara kebanggan Kalbar itu bisa dilandasi tipe pesawat Boieng 737-900.  
Tak hanya itu, pihaknya juga akan meningkatkan berbagai fasilitas pelayanan penumpang yang ada di dalam bandara. Sementara agar mencegah landasan tergenang, telah dilakukan berbagai rekayasa drainase.
"Posisi runway kami, tidak lebih di bawah satu meter terhadap permukaan air laut maka dari itu kami lakukan rekayasa engginering supaya tidak ada genangan di runway di Bandara Supadio.
Maskapai penerbangan yang memfasilitasi layanan transportasi penerbangan dari Pontianak cukup bervariasi.
·         Air Asia Kuala Lumpur—Internasional, Kuching
·         Batik  Air Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta, Yogyakarta
·         Citilink Bandung, Batam, Jakarta—Soekarno—Hatta, Surabaya
·         Charter: Guiyang
·         Garuda Indonesia Jakarta—Soekarno—Hatta
·         Garuda Indonesia dioperasikan oleh Explore Balikpapan, Ketapang, Palangkaraya, Putussibau, Sintang
·         Lion Air Balikpapan, Bandung, Batam, Jakarta—Soekarno—Hatta, Makassar, Semarang, Surabaya
·         Nam Air Jakarta—Soekarno—Hatta, Ketapang, Putussibau, Sintang, Yogyakarta
·         Sriwijaya Air   Jakarta—Soekarno—Hatta
·         Wings Air        Ketapang, Kuching, Putussibau, Sintang
·         XpressAir        Bandung, Yogyakarta





 
B.   Maskapai Penerbangan dan  Tujuan
Maskapai
Tujuan
Garuda Indonesia
dioperasikan oleh 
Explore


B.     Statistik
Frekuensi Penerbangan Domestik di Bandara Internasional Supadio.
Rank
Destinations
Frequency (Weekly)
Airline(s)
1
Jakarta, Special Capital Region (All Airports)
178
Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, NAM Air, Sriwijaya Air
2
Ketapang, West Kalimantan
59
Garuda Indonesia, NAM Air, Wings Air,
3
Surabaya, East Java
28
Citilink, Lion Air
4
Yogyakarta, Yogyakarta Special Region
24
NAM Air, Xpress Air
5
Batam, Riau Islands
21
Citilink, Lion Air
6
Putussibau, West Kalimantan
21
Garuda Indonesia, NAM Air, Wings Air
7
Sintang, West Kalimantan
21
Garuda Indonesia, NAM Air, Wings Air
8
Bandung, West Java
10
Lion Air, Xpress Air
9
Makassar, South Sulawesi
7
Lion Air
10
Semarang, Central Java
7
Lion Air
11
Palangkaraya, Central Kalimantan
7
Garuda Indonesia
12
Balikpapan, East Kalimantan
4
Lion Air





C.     Traffic
Statistik Operasional Keseluruhan
Year
Passengers movements
Aircraft movements
Freight movements
2002
597,688
16,113
3,993
2003
835,546
19,196
5,155
2004
1,085,019
21,186
5,874
2005
1,124,225
20,151
7,005
2006
1,220,592
17,591
7,726
2007
1,378,529
17,898
9,017
2008
1,390,622
17,461
9,227
2009
1,581,931
9,440
12,400
2010
1,186,170
11,135
6,904
2012
2,291,470
21,198
26,518
2013
2,307,322
22,779
7,729
2014
2,502,957
23,626
17,305
2015
2,713,259
25,184
15,368
2016
3,182,267
28,732
16,399

D. Insiden di Bandara Supadio
·         Pada 19 Januari 1973, Douglas C-47B PK-EHC dari Trans Nusantara Airways jatuh saat mendarat dan hancur dalam kebakaran berikutnya. Keempat orang di kapal melarikan diri.
·         Pada 22 November 2004, Sri Hardono, kapten Garuda Indonesia penerbangan 501, sebuah Boeing 737-500 dari Pontianak ke Jakarta, tiba-tiba sakit tidak lama setelah tinggal landas. Hardono segera meminta izin kepada pengawas lalu lintas udara untuk kembali ke bandara. Hardono meninggal tak lama setelah pendaratan darurat saat masih di kokpit. Serangan jantung adalah penyebab penyakit dan kematian. Karena kejadian itu, bandara ditutup sementara selama 40 menit. Tidak ada cedera atau kematian lain dalam insiden ini.
·         Pada 2 November 2010, penerbangan Lion Air 712, yang dioperasikan oleh Boeing 737-400 PK-LIQ, menyapu landasan pacu saat mendarat, datang untuk beristirahat dengan perutnya. Semua 174 penumpang dan awak dievakuasi oleh peluncuran darurat, dengan beberapa cedera dilaporkan.
·         Pada 1 Juni 2012, pesawat Boeing 737-400 Sriwijaya tergelincir di landasan pacu saat hujan lebat. Tidak ada yang terluka, tetapi pesawat mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki








BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Bandara Udara Supadio merupakan bandara internasional. Bandara kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat ini sebelumnya di fungsikan sebagai pangkalan militer angkatan udara indonesia pada tahun 1940-an, yang sebelumnya akan di bangun oleh pihak Belanda namun belanda terlibat Perang Dunia keII melawan kekaisaran jepang, Sayangnya, sebelum pembangunan landasan terbang dimulai, pemerintah kolonial Belanda menyerah kepada Pemerintah Jepang. pemerintah militer Jepang memutuskan untuk melanjutkan membangun landasan terbang, mengingat kepentingan strategisnya. Jepang menempatkan beberapa pesawat militernya di Sei Durian selama perang. Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, landasan udara direbut kembali oleh pemerintah kolonial Belanda, sebelum akhirnya diambil alih oleh pemerintah Indonesia yang baru. Sepanjang tahun, pemerintah Indonesia mengembangkan bandara, menghasilkan keadaan sekarang.
 Sebelumnya dikenal sebagai Bandara Sei Durian Pada 1980-an, bandara berganti nama menjadi Bandara Supadio. Pada 1970-an,penerbangan internasional pertama ke Kuching di Sarawak, negara tetangga,dimulai, dioperasikan oleh Merpati Nusantara Airlines. Pada 1980-an, penerbangan ke Singapura dimulai, dioperasikan oleh Garuda Indonesia. Pada akhir Oktober 1989, Malaysia Airlines juga memulai penerbangan ke Pontianak dari Kuching.
B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca untuk membangun kesempurnaan makalah saya.








DAFTAR PUSTAKA




Komentar

Posting Komentar